Sabtu, 14 September 2013

Kuburan Hitler di Negeri Atlantis

“Hitler tidak mati di Berlin, dia berhasil lolos…” (Joseph Stalin, Postdam Conference, Agustus 1945).

Berlin, 1 Mei 1945 pkl. 03.13
 Berlin sudah hancur. Ibu kota Reich Ketiga yang direncanakan abadi sepuluh abad, Tausendjahridges Reich, ternyata hanya sanggup bertahan dua belas tahun.
Tentara Merah Rusia sudah merangsek ke jantung kota Berlin lima belas jam lalu, menguasai Tiergarten, Brandenburg Gate, Reichstag, Stasiun Postdam, dan mengepung Chancellery, Istana Der Fuhrer Adolf Hitler.
Sehari sebelum Rusia masuk Berlin, Der Fuhrer secara khusus mengangkat Jenderal Helmuth Weidling sebagai komandan pertahanan kota Berlin. Hitler secara pribadi berpesan padanya, “Kampf bis zum letzten Mann und der letzen Kugel…!”. Oleh sebab itu, ketika Jenderal Weidling mendengar desas-desus Adolf Hitler telah melakukan bunuh diri di dalam bunker-nya bersama Eva Braun, Weidling sama sekali tidak percaya.

Saat sekarang, Jakarta, Minggu Pagi, pkl. 08.15
Profesor Wilhelm Heinrich tewas tertabrak mobil di jalan tol dalam kota, di depan Komdak, ketika ia berusaha meloloskan diri dari kejaran seseorang . Demi menghindari kejaran ia terpaksa masuk ke dalam jalan tol dengan cara melompati pagar pembatas jalan tol. Namun berakibat tragis bagi dirinya. Sebelum melompati pagar jalan tol sang Profesor sempat melempar sebuah buku, tanpa terlihat sang pengejar, ke dalam mobil Sabina yang sedang parkir di pinggiran Jl. Gatot Subroto. Sebuah buku tua dengan gambar Iron-Cross Insigna di sampulnya.
Sudah lebih daripada sepertiga abad Herbert Von Eicke tinggal berdekatan dengan Deutscher Soldatenfriedhof yang terletak di wilayah Arca Domas, Desa Sukaresmi di kaki Gunung Pangrango, Jawa Barat. Sebuah komplek makam sepuluh perwira Nazi Jerman.
Tugu Peringantan di Komplek Deutscher Soldatenfriedhof (sumber : http://alifrafikkhan.blogspot.com)
Tugu Peringatan di Komplek Deutscher Soldatenfriedhof (sumber : http://alifrafikkhan.blogspot.com)
Komplek Deutscher Soldatenfriedhof (sumber : http://alifrafikkhan.blogspot.com)
Komplek Deutscher Soldatenfriedhof (sumber : http://alifrafikkhan.blogspot.com)
Ayah Herbert Eicke, Profesor Wolfgang Eicke, pernah berkata padanya “Sebuah kebenaran memang tidak selalu mudah untuk dipercaya. Sudah terlalu banyak kepalsuan yang kita telan tiap hari. Sehingga di hari akhir nanti, banyak orang akan tertipu Messias Palsu dan menganggapnya sebagai yang sejati … Neraka akan dianggap sebagai surga dan jalan menuju surga akan dianggap banyak orang sebagai jalan kesesatan … ” Hal itu diucapkan ayahnya untuk meyakinkan dirinya bahwa Hitler tidak mati di Berlin. Professor Wolfgang mendekatkan bibirnya ke telinga Herbert “Di Atlantis, leluhur kita semua …”
“Bisa jadi demikian. Tapi aku yakin, tulisan tangan dalam buku ini adalah tulisan steno. Amat mirip dengan Gabelsberger System …” kata seseorang di seberang telepon yang sedang digenggam Herbert.
Sebuah buku tua berisi tulisan steno Gabelsberger dengan sampul bergambar Salib Besi.

Sumbawa, waktu tak diketahui
Ketika perang Dunia II telah berakhir, masyarakat yang tinggal di pesisir pantai menyaksikan sebuah besi besar berwarna hitam berbentuk lonjong muncul dari laut dan menurunkan beberapa penumpang. Sangat mungkin itu adalah kapal selam Jerman yang membawa rombongan Adolf Hitler.

Surabaya, saat sekarang
“Bagaimana dengan makam Hitler?” Tanya Herbert.
“Makam itu sendirian, tidak ada jasad lainnya yang ditumpuk satu lubang. Walau demikian, makam itu tetap saja berada di tengah himpitan makam-makam lainnya. ” Jawab Cak Djiwo.
Benarkah ini makam orang yang pernah menjadi momok dalam Perang Dunia II yang ditakuti oleh negara-negara besar seperti Amerika, Prancis, dan Inggris sekaligus?
Makam yang sudah dibentuk dengan coran semen dan dilapisi taburan batu granit abu-abu hitam itu dikelilingi alang-alang liar. Sabina maju ke depan dan berjongkok. Dia memperhatikan batu nisan bertuliskan nama G.A. Poch. Perempuan itu ingin memastikan dan membacanya sekali lagi. “Betul. Tidak ada tanggalnya.”
Makam GA Poch di Surabaya (sumber : http://sejarah.kompasiana.com)
Makam GA Poch di Surabaya (sumber : http://sejarah.kompasiana.com/2010/11/20/makam-adolf-hitler-di-kelurahan-ngaggel-surabaya-320133.html)
“Makam ini termasuk makam yang sudah lama berada di Ngagel. Tentang mengapa tanggal lahir dan tanggal wafatnya ditutupi coran semen, tidak ada satu orang pun yang tahu. Atau setidaknya sampai sekarang, jawaban atas hal ini masih gelap. Hanya kode CC 258 yang menurut penjaga makam di sini merupakan nomor urut makam. Jika kita memeriksa data yang dimiliki Kantor Administrasi Makam, dokter Poch diketahui dikuburkan pada tanggal 16 Januari 1970 di usia 74 tahun. Berarti dia lahir pada tahun 1896 …” ucap Herbert.
Adolf Hitler lahir di Braunau am Inn, Austria pada tahun 1889. Ada perbedaan sekira tujuh tahun dengan data dokter Poch.
“Adolf Hitler adalah cucu dari Baron Rothschild …” (Walter C. Langer, CIA X-files 1943-1972)
“Dokter Poch terkena serangan jantung dan meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 waktu setempat di RS Karang Menjangan, Surabaya. Menurut data yang saya miliki, jasad Dokter Poch ini sempat dishalatkan di Masjid Dharmawangsa, Surabaya dan baru dibawa ke areal pemakaman Ngagel” lanjut Herbert.
“Tengkorak Hitler” yang disimpan Rusia ternyata palsu. Ini menguatkan keyakinan sejumlah petinggi Sekutu di tahun 1945, jika Hitler berhasil lolos dari Berlin. Dia melarikan diri ke suatu negeri yang tidak diketahui. Salah satu negeri yang disebut sebagai tempat persembunyian Hitler adalah Indonesia, yang diyakini sebagai Atlantis yang hilang oleh Aryo Santos Des Nunes-Profesor Fisika Nuklir dan Geologi Brazil-setelah 30 tahun meneliti manuskrip Atlantis tertua dari Plato bernama Critias & Timaeus. Sejak lama Hitler memang mencari Atlantis. Apalagi di Indonesia pula PH. Blavatsky, Guru Okultis bagi Hitler dan Himmler, punya rumah besar. Jalan Budi Utomo di Jakarta Pusat, dulunya bernama Jalan Blavatsky, di mana Loji Freemasonry bernama Bintang Timur berdiri.
Di dalam Critias, Plato jelas menulis :

“Tanah itu juga mendapatkan keuntungan dari curah hujan tahunan, memiliki persediaan yang melimpah di semua tempat.”
“Tanah Atlantis adalah tanah yang terbaik di dunia dan karenanya mampu menampung pasukan dalam jumlah yang besar.”
“Orichalcum (logam kuningan dan tembaga) bisa digali di banyak wilayah di pulau itu. Pada masa itu Orichalcum lebih berharga dibanding benda berharga apapun, kecuali emas. Di pulau itu juga banyak terdapat kayu untuk pekerjaan-pekerjaan para tukang kayu dan cukup banyak persediaan untuk hewan-hewan ternak ataupun hewan liar, yang hidup di sungai ataupun darat, yang hidup di gunung ataupun dataran. Bahkan di pulau itu juga terdapat banyak gajah.”



disarikan dari The Escaped, Misteri Kuburan Adolf Hitler di Surabaya, A Novel by Rizki Ridyasmara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar